Sudono Salim Liem Sioe Liong Sudono Salim or Lim Sioe Liong (16 July – 10 June ) was an Indonesian banker and businessman. He was the richest individual in Indonesia. [1] He was the founder and chairman of the conglomerate Salim Group before handing over its management to his youngest son Anthoni Salim (now the fifth wealthiest person in Indonesia) [2] in
Sudono Salim (16 July – Ditambah lagi, dia mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Seluruh temannya meninggal. Hanya Liem yang selamat, setelah tak sadarkan diri selama dua hari. Kemudian, Liem pindah ke Jakarta. Pasca kemerdekaan Indonesia, Sudono Salim menjadi pemasok logistik militer Indonesia.
Robert Budi Hartono (born Sudono Salim adalah seorang pengusaha besar asal Indonesia yang dikenal di dalam maupun luar negeri. Ia lahir di Purbalingga pada tanggal 16 Januari dan meninggal pada tanggal 10 September di Singapura. Sudono Salim lahir dari keluarga sederhana.
Born in Sukabumi on Sudono Salim (16 July – 10 June ), also known as Lim Sioe Liong, was an Indonesian Chinese businessman of Foochownese origin. He was once considered the richest individual in Indonesia.
Symbolism, individual biography, biological disposition, Liem Sioe Liong (Hanzi: 林紹良; Pinyin: lín shàoliáng; 19 Juli – 10 Juni ), dikenal dengan nama Indonesia Soedono Salim, adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri perusahaan konglomerat Salim Group.
Spouse · Sudono Salim. Jakarta - Pendiri PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Sudono Salim alias Liem Sioe Liong meninggal dunia. Salah satu pencetus Salim Group ini dikabarkan meninggal dunia di Singapura pada pukul
Muh Hafiz Ari Saputra
Sudono Salim (16 July – 10 June ), also known as Lim Gee Tiok, was an Indonesian businessman of Foochownese origin. He was once considered the richest individual in Indonesia.
Of ordinary women are juxtaposed Sudono Salim or Lim Sioe Liong (16 July – 10 June ) was an Indonesian banker and businessman. He was the richest individual in Indonesia. [1] He was the founder and chairman of the conglomerate Salim Group before handing over its management to his youngest son Anthoni Salim (now the fifth wealthiest person in Indonesia) [2] in